Kontektualisasi arah pendidikan ditengah masifnya arus Globalisasi dan Informasi
Indonesia sebagai Negara yang besar, yang mempunyai penduduk terbanyak ke-4 didunia, dan Negara yang mempunyai kekayaan Sumber Daya Alam yang melimpah ruah tentu saja harus dapat bersaing di era globalisasi yang Modern saat ini. Tentu saja bukan hal yang mudah untuk dapat mengubah wajah Indonesia menjadi lebih baik, bukan hal yang mudah untuk mengubah pola pikir penduduknya menjadi lebih maju dan kritis, dan bukan hal yang mudah pula untuk mengubah mental penduduknya agar bisa bersaing di kancah global dalam era modern saat ini dan menjadikan Indonesia kaya akan Sumber Daya Manusianya.
Untuk mewujudkan Indonesia menjadi Negara yang maju dan kaya akan sumber daya Manusia ,tentu saja Pendidikan dirasa sangat penting. Karena jika rakyat Indonesia dapat mengenyam pendidikan minimal 12 tahun,maka dapat meminimalisir penyakit buta huruf, dan dipastikan rakyat Indonesia bisa calistung (membaca, menulis, berhitung) dan di harapkan dapat meraih tujuan pendidikan Bangsa Indonesia yang terdapat di Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu salah satunya “mencerdaskan kehidupan bangsa”.Menurut Muhammad Zainuddin Abdul Madjid terkait tujuan pendidikan menjadi inti dan sangatlah urgen,mengapa?karena persoalan pendidikan pada dasarnya berhubungan erat dengan dimensi kehidupan manusia yang terus berubah,berinovasi,dan terus berproses menuju sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.Ketika pendidikan ini terkait dengan hal yang di atas,tentu hal yang terpenting adalah tujuan dari pendidikan itu sendiri,yang mesti dirumuskan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.Tujuan pendidikan merupakan hal penting dalam dunia pendidikan.sebab,bagaimana mungkin sebuah proses pendidikan menjadi jalan perubahan menuju ke arah yang lebih baik,seksama,dan visioner jika tujuan dari pendidikan itu sendiri tidak jelas.
Di era globalisasi ini terjadi banyak sekali benturan yang terjadi,khususnya di bidang pendidikan secara umumnya ,nyatanya di lapangan pendidikan kita belum juga dapat menciptakan karakter generasi didik yang berfikir kritis dan memiliki kemampuan dalam menghadapi tantangan arus era globalisasi yang kian menindas dan mencengkram. Belum lagi pendidikan di Indonesia sekarang ini seperti digiring kearah sistem sekuler barat,dimana terjadi pemisahan antara pemdidikan ilmiah dengan agama yang tentunya bertentangan dengan Pancasila yang menerangkan bahwa Indonesia adalah negara ketuhanan,sehingga tidak adanya sinergisitas antara ilmu intelektual dengan spiritual yang dibangun ,yang berimbas pada degradasi moralitas pada generasi muda saat ini.
Disamping itu,permasalahan sistem pendidikan yang semakin bobrok pada realitanya,kebobrokan ini dapat penulis bagi mulai dr aspek rekrutmen guru dalam hal sertifikasi dan juga dalam pemberlakuan kurikulum yang masih belum adanya konsistensi serta komitmen yang tidak selaras dengan tujuan nasional yang tertera pada UUD NRI 1945 alinea ke IV.
Masih banyak ditemui rekrutmen guru yang melenceng,dimana rekrutmen guru dalam kaitannya mendapatkan seritifikasi agar mnjadi pegawai negeri ,bahkan guru-guru saat ini rela mengelontarkan biaya untuk mendapatkan sertifikasi tersebut,artinya dari tenaga pendidikpun masih dipertanyakan moralitasnya yang tidak lagi memiliki tujuan mencerdaskan anak bangsa,tetapi demi kekuasaan dan materi semata. Dan juga peran guru yang belum maksimal dalam memberikan pengawasan terhadap anak didik dalam menerima Informasi yang abstrak,seharusnya peran guru haruslah lebih masif,dimana ditengah lajunya arus informasi ini,anak didik akan sangat mudah mendapatan informasi dari berbagai macam sumber yang terkadang disalah gunakan,contoh: Pornografi,aliran sesat dll,artinya memang diperlukan peran aktif dari guru dalam mengawasi derta membantu anak didik untuk bagaimana caranya mengolah informasi agar Informasi tersebut menjadi berguna bagi anak didik untuk mereka mengembangkan intelektualitas.
Terkait dengan sistem pendidikan,tentunya saya berpendapat bahwa sistem pendidikan harus bisa mengikuti perkembangan zaman di era globalisasi,harus bisa menjawab semua tantangan yang ada,dan mudah dijangkau oleh kalangan bawah yang masih kekurangan dan tidak mampu mengecap bangku pendidikan,hal ini perlu ditekankan bahwa kita memiliki tujuan besar yaitu mencerdaskan kehidupann bangsa yang tentunya tidak ada diskriminasi golongan didalamnya,seluruh masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pendidikan.
konkritnya saya selaku penulis memunculkan suatu gagasan yang nantinya dapat berujung pada sebuah teori,yaitu "keseimbangan intelektual dengan nilai spiritual" dengan saya namakan KURIKULUM INTEGRITAS. Di tengah lajunya arus informasi ini tentunya akan benyak pro dan kontra yang muncul,akan tetapi jika kita mengambil sisi positifnya dan merangkum sisi buruknya tentu hal ini dapat sangat berguna di kemudian hari, pendidikan yang hanya bertumpu pada daya intelektual tidak menjanjikan apapun tanpa adanya nilai sikap,prilaku,integritas,dan norma-norma sosial lainnya,intelektual saja hanya akan menciptakan calon pemimpin bangsa yang korup dan tidak memiliki hati nurani yang siap menindas kaum yang lemah.Hal ini tentu menjadi perhatian saya,seorang pemimpin bangsa haruslah memiliki keseimbangan intelektual dan spiritual.Jadi,untuk sistem pendidikan saya mengajukan sebuah kurikulum yang berbasis aqidah,yaitu kurikulum Integritas yang nantinya akan menjadi suatu identitas peserta didik yang berintelektual tinggi dengan ilmu spiritual yang baik.peserta didik akan diperkenalkan dengan kurikulum spiritual yang realitanya merupakan sekumpulan kegiatan-kegiatan seperti bakti sosial,pengajian,blusukan ke daerah-daerah yang serba kekurangan,belajar bersama di panti asuhan,panti jompo ataupun dirumah penyandang disabilitas.pembelajaran-pembelajaran seperti ini yang seharusnya ditekankan oleh pemerintah dibidang pendidikan agar peserta didik mendapatkan nilai-nilai serta norma-norma sosial yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang,hal ini juga menjadi doktrin kemanusiaan,keagamaan,dan perilaku.jadi sistem pendidikan di Indonesia menghasilkan manusia-manusia yang berintelektual,berintegritas serta peduli terhadap kemajuan lingkungan sekitarnya.